Darimanakah emosi kita berasal?

5/26/2009 / Posted by santosjerico /


Beribu – ribu tahun yang lalu, dokter pada jamannya adalah pengamat – pengamat tubuh manusia. Mereka menemukan bahwa orang yang hidupnya didominasi oleh emosi tertentu akan memiliki korelasi dengan sakit fisik yang dideritaya. Sebagai contoh, orang yang hidupnya dikendalikan oleh kemarahan rupanya sering mendapat masalah pada liver dan kantong empedu (gall bladder). Orang yang menjalani hidupnya dengan kesedihan biasanya mempunyai masalah pada paru – paru dan usus besar. Orang yang selalu ketakutan biasanya akan mempunyai masalah pada ginjal dan kandung kemih (bladder).

Kesimpulannya, sebuah korelasi dibuat antara emosi yang kita alami dengan berbagai organ dalam tubuh. Sangat diyakini bahwa organ – organ itu sendiri sebenarnya memproduksi emosi – emosi yang dialami seseorang. Dengan kata lain, Jika Anda merasakan emosi kemarahan, organ ginjal dan kantong empedu menciptakan energi atau vibrasi tertentu. Jika Anda merasakan emosi kesedihan, hal ini dihasilkan oleh paru – paru atau usus besar, dan seterusnya.

Tentu kita sekarang tahu bahwa wilayah tertentu di otak diaktifkan bila kita mengalami emosi tertentu. Kita juga tahu bahwa ada komponen biochemical pada emosi – emosi yang kita rasakan tersebut. Dr. Candace Pert, di bukunya Molecules of Emotion, secara jelas mengatakan sisi biochemical ini.

Jika anda merasakan emosi kemarahan, hal ini seluruhnya bukan berasal dari otak kita. Hal ini sesungguhnya datang dari organ liver atau empedu kita. Jika anda merasakan emosi karena penghianatan, emosi tersebut datang dari jantung anda atau usus kecil. Ingat bahwa kita terbiasa berpikir antara tubuh dan pikiran sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda. Tetapi sekarang garis pemisahnya tidak jelas dari mana pengaruhnya dimulai dan berakhir.

Sama halnya dengan otak Anda, tubuh kita juga memiliki kecerdasan. Organ Anda adalah kecerdasan tersendiri di dalam tubuh Anda yang melakukan fungsi tertentu dan menghasilkan emosi tertentu. Orang biasanya terkejut mengetahui bahwa berbagai organ di dalam tubuh menghasilkan emosi yang kita rasakan. Tapi ada sebuah korelasi di dalam prinsip ini yang sangat berbeda, walaupun hal ini lepas dari perhatian kebanyakan dokter.

Dimanakah Emosi disimpan?

Banyak orang tidak mengetahui bagaimana emosi disimpan pada daerah tubuh tertentu. Emosi disimpan pada area yang mudah diserang karena kerentanan genetic, luka atau kurang nutrisi yang memperlemah atau membuat tidak seimbang energi tubuh pada area tersebut.

Kadang ada semacam kiasan pada cara kerjanya juga. Sangatlah masuk akal bila Anda menyadari bahwa subconscious mind kita mengatur kerja tubuh dan mimpi – mimpi Anda.

Simbol dan kiasan adalah bahasa dari subconscious mind, jadi sangatlah natural bila emosi disimpan di area yang memiliki symbol yang paling mewakili.Sebagai contoh, Katakanlah Anda mengalami kesedihan karena teman Anda keguguran. Bukanya merasakan emosi dan melepaskannya, emosi kesedihan menjadi terperangkap. Jadi tidaklah mengherankan jika emosi tersebut disimpan di area kandungan atau payudara. Atau mungkin Anda mengalami periode sulit dalam hidup sehingga semuanya menjadi serba salah. Anda menjadi putus asa dan tertekan, seolah – olah Anda membawa beban berat di pundak Anda. Dalam hal ini, emosi bisa tersimpan di pundak Anda. Realitasnya adalah emosi apapun dapat tersimpan di manapun di tubuh Anda. Jika Anda tidak mengetahui adanya ketidakseimbangan, hal tersebut dapat berlangsung bertahun – tahun. Pada akhirnya, hal tersebut dapat menyebabkan masalah yang nyata pada kesehatan Anda, baik fisik dan mental Anda.

Supriyatno
Emotional and Trauma Therapist,
Practitioner of EFT, The Power of Now, A Course in Miracle, The Sedona Method, Structural Yoga Therapy

0 comments:

Post a Comment

blogdup blog directorySocial Media Blogs - BlogCatalog Blog Directory IndoFeed Bookmarking Service